50 motor trail kejebak di hutan angker Jawa Timur
Sejumlah peserta Prigi Extreme Adventure tak mampu melanjutkan lomba karena terjebak beratnya medan di kawasan hutan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Untuk mengeluarkan peserta dari kawasan hutan itu, diterjunkan tim Badan SAR Nasional, TNI, dan Polri.
Diperkirakan jumlah crosser yang
terjebak di kawasan hutan itu sebanyak 50 crosser. Kegiatan ini diikuti
sekitar 1.000 peserta dari Jatim, Jateng, dan provinsi lainnya. Mereka
start pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Rute tempuh di kawasan hutan hutan
pegunungan Watulimo sejauh 60 kilometer, tandas eko karyanto.
Para peserta ini terjebak di kawasan
sekitar Pantai Klathak, sebelah timur Prigi yang berbatasan dengan
Pantai Popoh Tulungagung. Untuk mengevakuasi para peserta ini, tim Badan
SAR Nasional, TNI, dan Polri menggunakan kapal boat dan kendaraan dobel
kabin. Bukan hal mudah mengevakuasi peserta yang terjebak di kawasan
hutan, karena jalannya berlumpur, naik turun bukit dan jalur jalannya
hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya
Nugraha ketika dihubungi wartawan, mengatakan bahwa ada 20 peserta telah
dievakuasi. Mereka dijemput melalui jalur darat dan laut. "Masih ada
sekitar 50 motor trail yang kini dalam penyisiran. Pagi ini kami
pastikan evakuasi selesai," ujar AKBP Denny.
Selama terjebak di kawasan hutan
Watulimo itu, para crosser itu bertahan tanpa makanan dan harus berjuang
melawan guyuran air hujan yang deras. "Mungkin saat ini masih ada 20
crosser yang berada di hutan," ungkap Eko, salah satu peserta yang
berasal dari komunitas Gedangan Trail Community (GTC) Kabupaten Malang.
baca juga :
Heboh Polisi patroli kepergok kuntilanak
7 jalan angker di indonesia
Eko bersama 10 rekannya berhasil
dievakuasi tim gabungan Badan SAR, TNI dan Polri melalui jalur laut
pukul 01.00 WIB, Minggu. Dia mengaku terjebak di hutan Watulimo pada
Minggu pukul 14.00 WIB. Mereka tidak dapat menaklukkan tanjakan
berlumpur di wilayah Desa Genjor. Medan yang harus dilalui adalah
turunan tajam, kemudian datar, baru naik tanjakan dua kali. "Di sanalah
kami terjebak," tukasnya.
Kondisi tanjakan itu, katanya, sangat
tinggi dan berlumpur setebal 0,5 meter, sehingga motor peserta tak bisa
naik dan turun. "Akhirnya kami meninggalkan motor di sana, lalu
beristirahat di hutan," tambah Eko.
Menurut sejumlah peserta kegiatan ini,
mereka terjebak di kawasan hutan Watulimo selain karena medannya sangat
berat, juga karena faktor nonteknis. "Sejumlah rekan saya mengaku
mengalami beberapa kendala di tengah hutan. Yang paling utama adalah
faktor x atau faktor nonteknis," ujar Imam, anggota Trail Adventure
Kediri (Trek).
"Semua teman dari Kediri selamat. Mereka keluar dari hutan dengan jalan
kaki, meninggalkan sepeda motornya di hutan," tambahnya. awasan hutan
Watulimo Trenggalek dikenal angker dan tak jarang ada hal-hal nonteknis
yang sulit diterima nalar. "Karena panitianya kurang profesional, maka
terjadilah insiden tersebut. Medannya sangat sulit. Sudah berlumpur,
diguyur hujan pula," tambah peserta dari Jombang.
serem :
Post A Comment
Tidak ada komentar :